Satria FU 150 MOTOR DRAG Modif
Modif Kawasaki Ninja 250R, 2011 (Jakarta)
Motor milik Roby Davidsen Tansil dari New Gaya Motor ini, jawara di kelas FFA s/d 250 cc 4-tak. “Berkat aplikasi piston milik Honda CBR150 yang lebih ringan,” jelas Sapuan, mekanik RMC Sapuan yang kelahiran Nganjuk, Jawa Timur itu.
Piston atau seher CBR150 cukup menguntungkan. Karena ringan dan bentuknya sudah seperti racing. Badan seher hanya sedikit yang bergesekan dengan dinding liner. Menguntungkan buat motor drag bike yang semuanya harus serba ringan.
Seher CBR150 yang digunakan oversize 300. Kini kapasitas silinder 215 cc karena sudah dibarengi naik stroke dengan penggantian setang seher punya Yamaha LS3.
Gak hanya seher dan stroke yang naik, rencananya magnet juga begitu. Dibikin lebih maju teknologinya. Magnet dibikin seperti milik spesial engine. “Tapi, buat sendiri. Bentuknya mirip YZ125 namun sistem basah atau kerendam oli. Bobotnya dibikin 320 gram,” lanjut mekanik piawai kelistrikan ini.
Pilih bobot 320 gram (lebih berat 20 gram dari magnet asli YZ125 atau motor drag umumnya), jelas punya alasan. Kata pria sumringah ini, bobot sedikit berat untuk mengejar rpm tengah ke atas. Ditujukan imbangi bobot total Satria F-150 yang cukup berat di kelasnya.
Biar piston enggak mentok, kompresi diamankan dengan memapas lingkar luar atau mendem piston 2 mm. Volume ruang bakar didukung kem LHK dan knalpot handmade.
"Kem dapat dari pemilik motor tanpa diubah ulang. Karena speknya pas dengan karakter mesin. Cuma buka-tutup sangat rahasia,” yakin Sapuan.