Aksi Lorenzo Lamas dalam film Renegade di era 90-an begitu membekas di hati Muhamad Miswan. Jagoan yang naik Harley-Davidson (H-D) bergaya chopper itu coba diikutinya. Tapi, karena hanya punya motor buatan Taiwan, Jetwin yang berkapasitas 250 cc itu pastilah harus dilakukan modifikasi agar terlihat jadi seperti H-D.
"Basicnya motor ini sudah seperti chopper, tapi masih cupu. Makanya dimodif lumayan agak ekstrem supaya jadi lebih macho," kata Miswan.
Usai tukar ide dengan Antonius Chandra dari Ton's Chrome (TC), dimulailah proyek prestisius ini. Sasaran pertama adalah membuat pelek. "Dibikin pelek ekstra lebar di belakang supaya terlihat beda dan enggak pasaran," kata Anton. Ukuran yang dibuat pria ini memang mencengangkan. Dengan diamater 18 inci, pelek ini mempunyai lebar telapak mencapai 13 inci. Wow!
Karena lebar seperti ini, Anton harus memikirkan posisi gir. "Sepertinya rantai tidak akan lurus lagi dari depan sampai gir belakang, karena itu harus diakalin supaya bisa," ungkapnya.
Pria berkuncir ini menggunakan teknik semacam transfer case. "Jadi, dari gir depan dibuat dulu gir di tengah. Ini supaya rantai dari depan bisa lurus," ceritanya. Setelah itu di gir tengah ini dibuat semacam as yang panjangnya 11 cm.
Di ujung as yang mengarah keluar ini diberikan lagi gir yang menjadi posisi untuk rantai sampai gir belakang. "Dengan begini, rantai di roda belakang bisa lurus dengan gir tengah yang posisinya sudah agak keluar. Rantai sekarang itu malah di luar rangka lho," ungkap pria yang ngebengkel di Jl. Ciputat Raya No. 1, Pondok Pinang, Jakarta Selatan ini.
Dengan begitu, seluruhnya ada 4 gir. Satu di depan, dua di tengah dan satu lagi di belakang. "Semua gir itu dibuat sendiri," lanjut pria asal Palembang ini. Supaya terlihat menarik, semua gir tadi dibuatkan cover dari pelat 2 mm dan dibentuk layaknya tutup belt di H-D.
Lanjut! Untuk pegangan roda belakang, dibuatkan semacam arm. Desain meniru H-D Softail. "Itu dibuat dari pipa besi diameter 32 mm dengan ketebalan 3 mm," cuap pria ahli dalam masalah lapis verneckel ini.
Sedang pelek depan juga dibuat sendiri dengan lebar hanya 2 inci. Kedua pelek ini berbentuk monoblok.
Mesin Lebih Tinggi
Bagi yang paham bentuk standar Jetwin ini mungkin akan bingung karena ada perubahan pada posisi mesin. "Sekarang dibuat lebih tinggi," jelas Anton. Tentu saja ada alasan dalam melakukan ini.
Terbukti memang kalau itu mampu membuat tampilan motor jadi lebih harmonis. "Sebab dengan dibikin naik seperti ini, jarak antar mesin dan tangki menjadi lebih rapat. Sehingga tidak ada celah kosong yang terlalu lebar pada bagian itu," beber pria ramah ini panjang kalui lebar.
Untuk trik yang satu ini dia menggunakan pelat besi 7 cm. "Biar semuanya terlihat menarik, banyak bagian yang dikrom sehingga motor terlihat jadi lebih clean," pasti Anton. Dengan ubahan seperti ini impian Renegade Miswan sedikit mendekati, walaupun baru bermodal mona, bukan H-D!
(motorplus.otomotifnet.com)]
"Basicnya motor ini sudah seperti chopper, tapi masih cupu. Makanya dimodif lumayan agak ekstrem supaya jadi lebih macho," kata Miswan.
Usai tukar ide dengan Antonius Chandra dari Ton's Chrome (TC), dimulailah proyek prestisius ini. Sasaran pertama adalah membuat pelek. "Dibikin pelek ekstra lebar di belakang supaya terlihat beda dan enggak pasaran," kata Anton. Ukuran yang dibuat pria ini memang mencengangkan. Dengan diamater 18 inci, pelek ini mempunyai lebar telapak mencapai 13 inci. Wow!
Karena lebar seperti ini, Anton harus memikirkan posisi gir. "Sepertinya rantai tidak akan lurus lagi dari depan sampai gir belakang, karena itu harus diakalin supaya bisa," ungkapnya.
Di ujung as yang mengarah keluar ini diberikan lagi gir yang menjadi posisi untuk rantai sampai gir belakang. "Dengan begini, rantai di roda belakang bisa lurus dengan gir tengah yang posisinya sudah agak keluar. Rantai sekarang itu malah di luar rangka lho," ungkap pria yang ngebengkel di Jl. Ciputat Raya No. 1, Pondok Pinang, Jakarta Selatan ini.
Dengan begitu, seluruhnya ada 4 gir. Satu di depan, dua di tengah dan satu lagi di belakang. "Semua gir itu dibuat sendiri," lanjut pria asal Palembang ini. Supaya terlihat menarik, semua gir tadi dibuatkan cover dari pelat 2 mm dan dibentuk layaknya tutup belt di H-D.
Lanjut! Untuk pegangan roda belakang, dibuatkan semacam arm. Desain meniru H-D Softail. "Itu dibuat dari pipa besi diameter 32 mm dengan ketebalan 3 mm," cuap pria ahli dalam masalah lapis verneckel ini.
Sedang pelek depan juga dibuat sendiri dengan lebar hanya 2 inci. Kedua pelek ini berbentuk monoblok.
Mesin Lebih Tinggi
Bagi yang paham bentuk standar Jetwin ini mungkin akan bingung karena ada perubahan pada posisi mesin. "Sekarang dibuat lebih tinggi," jelas Anton. Tentu saja ada alasan dalam melakukan ini.
Terbukti memang kalau itu mampu membuat tampilan motor jadi lebih harmonis. "Sebab dengan dibikin naik seperti ini, jarak antar mesin dan tangki menjadi lebih rapat. Sehingga tidak ada celah kosong yang terlalu lebar pada bagian itu," beber pria ramah ini panjang kalui lebar.
Untuk trik yang satu ini dia menggunakan pelat besi 7 cm. "Biar semuanya terlihat menarik, banyak bagian yang dikrom sehingga motor terlihat jadi lebih clean," pasti Anton. Dengan ubahan seperti ini impian Renegade Miswan sedikit mendekati, walaupun baru bermodal mona, bukan H-D!
(motorplus.otomotifnet.com)]
Desainnya Jetwin E10 model chopper keren klop